cover
Contact Name
Tulus Burhannudin Sitorus
Contact Email
jurnaldinamis@gmail.com
Phone
+6281361719718
Journal Mail Official
jurnaldinamis@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Engineering, University of Sumatera Utara J17 Building 3rd Floor Mechanical Engineering Department Jl. Almameter Kampus USU Medan Telp.061-8213250, Fax 061-8213250
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Dinamis
Published by TALENTA PUBLISHER
ISSN : 02167492     EISSN : 28093410     DOI : https://doi.org/10.32734/dinamis
Focus and Scope Dinamis Journal is a national electronic journal as a means to publish scientific works in Mechanical engineering and other relevant fields. This journal has strengths and focuses on the sub-fields of energy conversion, structural materials and materials engineering, production processes, and maintenance systems which are all part of mechanical engineering science. This journal is managed by the Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Sumatera Utara. Scientific works published in the Dinamis Journal are the results of research, both experimental, literature reviews, and simulations and contribute significantly to the development of science and technology. The Dinamis Journal publishes scientific papers in the field of Mechanical engineering related to the following fields of study: Experimental and Computational Mechanical Systems Solar Energy Fuel Cell Noise and Vibration Alloy and Processing
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis" : 9 Documents clear
STUDI EKSPERIMENTAL DETEKSI FENOMENA KAVITASI PADA POMPA DISTILASI DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL SPEKTRUM GETARAN Bayu Syahputra; Ikhwansyah Isranuri; Syahrul Abda; Tugiman; Alfian Hamsi
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1471.83 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7061

Abstract

Kavitasi merupakan fenomena perubahan phase uap zat cair pada fluida yang mengalir. Perubahan tersebut dapat diakibatkan turunnya tekanan maupun naiknya temperatur fluida, turbulensi dan pulsasi pada pipa isap. Indikasi kavitasi adalah timbulnya gelembung-gelembung uap, getaran dan suara bising. Dampak kavitasi pada pompa adalah turunnya unjuk kerja (performance) dan kerusakan komponen pompa. Pada penelitian ini divariasikan perubahan kapasitas untuk mengamati sirkulasi balik didalam system (Internal re-circulation) yang merupakan penyebab terjadinya kavitasi. Untuk mengetahui terjadinya kavitasi parameter yang digunakan dengan mengukur perilaku getaran pompa. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan accelerometer DI-440 SKF dengan arah pengukuran aksial, vertikal dan horizontal pada frequensi domain dan time domain. Hasil penelitian ini menujukan sinyal spektrum getaran pada pompa semakin besar pada kapasitas terendah (70%) dan kapasitas tertinggi (100%) ditandai dengan semakin besarnya amplitudo. Karakteristik spektrum getaran fenomena kavitasi berada di rentang frekuensi 100.000 CPM-200.000 CPM, serta rekomdasi kapasitas pengoperasian pompa mulai rentang 0,00205 m3/s -0,002500 m3/s.
ANALISA TEKANAN PADA BANTALAN LUNCUR MENGGUNAKAN MINYAK PELUMAS ENDURO SAE 20W/50 DAN FEDERAL SAE20W/50 DENGAN VARIASI PUTARAN David M. Hutabarat; Hazwi, Mulfi; Taufiq B. N.; Himsar Ambarita; A. Husein Siregar
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1241.937 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7063

Abstract

Pelumasan adalah suatu cara untuk mengurangi dan memperkecil gesekan dan keausan diantara permukaan-permukaan yang bergerak relatif satu sama lain dengan menempatkan bahan pelumas diantara kedua permukaan yang bergerak tersebut.Bahan pelumas yang umum digunakan adalah berupa cairan (liquids) dan semi-liquid, tapi dapat juga berupa padat atau gas, atau kombinasi cair padat dan gas. Bahan pelumas dalam wujud cairan sering disebut dengan minyak pelumas. Minyak pelumas banyak digunakan pada motor bakar, baik untuk jenis pembakaran dengan busi (siklus otto) maupun untuk jenis pembakaran dengan tekanan (siklus disel dan siklus dual).Minyak pelumas juga digunakan pada sektor industri, misalnya untuk bantalan, roda gigi, pompa maupun kompresor, turbin dan lain-lain.Banyak jenis-jenis minyak pelumas yang beredar di pasaran saat ini sehingga konsumen bebas memilih jenis minyak pelumas yang digunakan sebagai bahan pelumasan. Khusus pada penelitian ini digunakan dua jenis minyak pelumas yaitu minyak pelumas Enduro SAE 20W/50 dan minyak pelumas Federal SAE 20W/50 sebagai perbandingannya. Dalam penelitian dilakukan perbandingan antara minyak pelumas oli kemasan dengan minyak pelumas oli drum untuk mengetahui pengaruh penggunaan oli drum pada bantalan luncur. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tekanan pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas Enduro SAE 20W/50 2665 Pa dan minyak pelumas Federal SAE 20W/50 sebesar 2978 Pa.
PENGARUH BUKAAN SUDU PENGARAH TERHADAP TINGKAT KAVITASI DI SISI MASUK PIPA ISAP TURBIN FRANCIS VERTIKAL Fernando P. Gurning; A.Halim Nasution; Syahril Gultom; A. Zulkifli; Farida Ariani
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1440.734 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7065

Abstract

Kavitasi yaitu proses terbentuknya gelembung-gelembung air pada turbin karena tekanan air pada turbin turun menjadi tekanan uap jenuh yang menyebabkan getaran, pengikisan, dan penurunan efisiensi. Fenomena kavitasi tersebut dapat diprediksi dan dihindari dengan menghitung besar tingkat kavitasi turbin yang berasal dari hasil perbandingan nilai angka Thoma aktual dan kritis. Tingkat kavitasi yang diteliti yaitu pada Sisi Masuk Pipa Isap (Draft Tube) di Turbin Francis Vertikal Unit 3 PLTA Siguragura P.T. Inalum (Persero). Tingkat kavitasi sebagai variabel terikat diteliti pengaruhnya dengan bukaan sudu pengarah (Guide Vane Opening/GVO) sebagai variabel bebas pada penelitian ini. Besar GVO yang dipakai dalam penelitian ini ada sembilan variasi yaitu sebesar 19,5 mm; 78 mm; 102 mm; 129,5 mm; 136 mm; 143 mm; 150 mm; 160,5 mm; dan 195 mm. Berdasarkan penelitian ini diperoleh nilai tingkat kavitasi pada setiap GVO. Tingkat kavitasi diperoleh melalui 2 metode yaitu metode perhitungan dan simulasi. Berdasarkan metode perhitungan diperoleh tingkat kavitasi terbesar pada penelitian ini yaitu sebesar 0,9743 pada GVO sebesar 195 mm, tingkat kavitasi terkecil yaitu sebesar 0,8099 pada GVO sebesar 102 mm; sedangkan pada metode simulasi diperoleh tingkat kavitasi terbesar yaitu sebesar 0,9734 pada GVO 195 mm dan tingkat kavitasi terkecilnya yaitu sebesar 0,8090 pada GVO 102 mm. Sisi masuk pipa isap tersebut mengalami kavitasi apabila tingkat kavitasinya melebihi nilai 1 atau nilai angka Thoma aktual lebih besar dari nilai angka Thoma kritis. Kavitasi tidak terjadi pada sisi masuk pipa isap apabila tingkat kavitasinya kurang dari nilai 1 atau nilai angka Thoma aktual lebih kecil dari nilai angka Thoma kritis. Jadi, besar GVO yang terbaik untuk menghindari kavitasi di Sisi MasukPipa Isap Turbin Francis Vertikal Unit 3 PLTA Siguragura, yaitu sebesar 102 mm karena memiliki tingkat kavitasi terkecil; sedangkan besar GVO yang dihindari dan paling rentan terkena kavitasi yaitu sebesar 195 mm karena memiliki tingkat kavitasi terbesar.
SIMULASI UJI FATIK PADA MATERIAL PADUAN ALUMINIUM DAN MAGNESIUM DENGAN VARIASI PEMBEBANAN Apriyan A. Saputra; Ikhwansyah Isranuri; Bustami Syam; Marragi M.; M. Sabri
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1334.495 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7068

Abstract

Objek pengujian adalah paduan aluminium dan magnesium. Variasi persentase bahan adalah 96% aluminium dan 4% magnesium. Untuk mengetahui galat atau error perbandingan hasil uji sebenarnya dengan hasil uji simulasi. Pada proses simulasi pengujian fatik, dilakukan 3 variasi berat beban uji. Pada berat 11,94 kg menghasilkan tegangan 59,70 MPa, Pada berat 7,62 menghasilkan tegangan 53,74 MPa, Pada berat 5,97 menghasilkan tegangan 45,52 MPa. Dilakukan juga simulasi uji fatik dengan menggunakan program ansys 14.5 dan di ketahui : Pada beban 117,13 N didapatkan umur kelelahan minimum 47120 cycles, faktor keamanan 1,2949 cycles, tegangan alternating stress maksimum 8,945 MPa, Pada beban 74,7522 N didapatkan umur kelelahan minimum 82565 cycles, faktor keamanan 1,7128 cycles, tegangan alternating stress maksimum 2,074 MPa, Pada beban 58,5657 N didapatkan umur kelelahan minimum 135515 cycles, faktor keamanan 2,1106 cycles, tegangan alternating stress maksimum 0,00114 MPa.
PENGUJIAN FATIK PADA MATERIAL PADUAN ALUMINIUM AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1255.229 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7071

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh tempering terhadap kekuatan fatik limit pada paduan aluminium-magnesium yang ditempering, baik material yang tidak ditempering dan material yang ditempering. Bahan yang digunakan adalah aluminium, yang dilebur dan dituang pada suhu 6500Cdengan cetakan logam, kemudian dibuat spesimen standart ASTM E.8 untuk pengujian tarik dan JIZ Z2201 No.14 A untuk pengujian fatik. Pengujian fatik dilakukan dengan menggunakan 4 variasi bahan, yaitu material tanpa tempering, tempering pada suhu 2000C, tempering pada suhu 3000C, tempering pada suhu 4000C. Pengujian fatik dilakukan dengan menggunakan 3 beban untuk setiap variasi suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tempering mengakibatkan terjadinya perubahan sifat fisis paduan aluminium yang ditandai dengan bertambahnya porositas pada struktur mikro tetapi relatif tidak mengubah komposisi kimia. Tempering mengakibatkan penurunan terhadap putaran (N) fatik dan kenaikan tegangan yaitu putaran yang dihasilkan yaitu tanpa tempering menghasilkan 902342 putaran , tempering pada suhu 2000C menghasilkan 859120 putaran, tempering pada suhu 3000C menghasilkan 692146 putaran, tempering pada suhu 4000C menghasilkan 468901 putaran.
ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM Pesulima B.; Sitepu, Tekad; Napitupulu, Farel H.; Syahril Gultom; Pramio G. Sembiring
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.098 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7073

Abstract

Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah tekanan superheater, temperatur air umpan, temperatur uap, jumlah uap yang dihasilkan, jumlah konsumsi bahan bakar, dan nilai kalor pembakaran bahan bakar. Boiler mempunyai peranan penting dalam proses produksi uap, sering kali efisiensi kualitas kerja boiler diabaikan padahal peningkatan efisiensi boiler sangat penting guna mendapatkan output yang baik. Oleh sebab itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan hubungan variasi tekanan superheater dengan efisiensi boiler, hubungan variasi suhu air umpan dengan efisiensi boiler, dan hubungan variasi jumlah uap yang dihasilkan dengan efisiensi boiler. Metode analisa yang dilakukan dengan menganalisa nilai kalor bahan bakar serabut 75% + cangkang 25%, dan menganalisa efisiensi water tube boiler. Dari hasil analisa yang telah dilakukan maka hubungan variasi tekanan superheater dengan efisiensi boiler tidak konstan naik melainkan naik turun, hubungan variasi suhu air umpan dengan efisiensi boiler konstan teteap, hubungan variasi jumlah uap yang dihasilkan dengan efisiensi boiler relatif naik, nilai kalor pembakaran tinggi (HHV) adalah 21323,584 kJ/kg, nilai kalor pembakaran rendah (LHV) adalah 18083,584 kJ/kg, nilai efisiensi boiler tertinggi yang dihasilkan sebesar 71,05% dan nilai efisiensi boiler terendah yang dihasilkan sebesar 69,49%.
SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) PADA RUANGAN DRIVER MOBIL TIM HORAS UNTUK MEMPREDIKSI KENYAMANAN TERMAL PENGEMUDI Amma Muliya R.; Himsar Ambarita; A. Halim Nasution; Hazwi, Mulfi; Syahril Gultom
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1580.588 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7074

Abstract

Kenyamanan termal (thermal comfort) merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan ketika akan mendesign suatu ruangan driver pada sebuah mobil. Penelitian ini berfokus pada simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD) ruangan driver mobil Tim Horas Universitas Sumatera Utara generasi keempat untuk memprediksi kenyamanan termal pengemudi. Simulasi dilakukan selama 30 menit dan hasil yang diperoleh adalah temperatur pada 16 titik tubuh pengemudi. Selanjutnya hasil simulasi dibandingkan dengan standar zona kenyamanan yang telah ditetapkan untuk tubuh manusia. Dari hasil simulasi, persentase kenyamanan tertinggi didapatkan pada menit ke-12 dengan nilai 31,25 % (5 titik nyaman). Nilai dari kelima titik tersebut adalah tangan kiri (29, 367 °C), betis kiri (27,3639°C) , betis kanan (28 °C), kaki kiri (27°C), dan kaki kanan (27°C). Persentase kenyamanan terendah didapatkan pada menit ke-15 dengan nilai 0 % (tidak ada titik nyaman). Persentase rata-rata kenyamanan termal pengemudi pada ruangan driver mobil Tim Horas generasi keempat selama 30 menit adalah 13,75 %.
PENGUJIAN KEMAMPUAN ADSORPSI DARI ADSORBER KARBON AKTIF DAN ALUMINA AKTIF YANG DIGUNAKAN UNTUK MESIN PENDINGIN TENAGA SURYA Tri Arfandi; Sitorus, Tulus B.; Himsar Ambarita; Napitupulu, Farel H.; Nasution, Dian Morfi
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.776 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7075

Abstract

Akhir-akhir ini mesin pendingin siklus adsorpsi semakin banyak diteliti oleh para ahli karena disamping ekonomis juga ramah lingkungan dan menggunakan energi terbarukan yaitu energi surya. Agar proses adsorpsi dan desorpsi mesin pendingin adsorpsi dapat berjalan dengan baik perlu diketahui jumlah perbandingan yang ideal antara adsorben dengan refrigeran yang digunakan. Tujuan disini untuk mencari perbandingan antara absorben karbon aktif dan alumina aktif menggunakan mimis maupun tidak menggunakan mimis. Data tersebut dapat dicari menggunakan alat penguji kapasitas adsorpsi. Alat penguji kapasitas adsorpsi yang digunakan dilengkapi dengan lampu halogen 1000 W sebagai sumber panas. Adsorber pada alat penguji ini terbuat dari bahan stainless steel yang bertujuan agar tahan terhadap korosi akibat dari variasi refrigeran yang digunakan. Campuran karbon aktif dan alumina aktif yang digunakan sebagai adsorben sebanyak 1 kg. Sedangkan variasi refrigeran yang digunakan yaitu metanol. Hasil penelitian kapasitas metanol yang dapat diadsorpsi dan didesorpsi oleh adsorben karbon aktif dan alumina aktif mengunakan mimis adalah sebanyak 350 mL. Sedangkan kapasitas metanol yang dapat diadsorpsi dan didesorpsi oleh adsorben karbon aktif dan alumina aktif tidak menggunakan mimis adalah sebanyak 250 mL.
PENGARUH PENAMBAHAN KETEBALAN GASKET PADA PENGARUH PENAMBAHAN KETEBALAN GASKET PADA
DINAMIS Vol. 5 No. 3 (2017): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.491 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v5i3.7076

Abstract

Manusia dihadapkan pada situasi menipisnya cadangan sumber energi fosil dan meningkatnya kerusakan lingkungan akibat penggunaan energi fosil. Melihat kondisi tersebut teknologi fuel cell (sel bahan bakar) merupakan teknologi yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ketebalan gasket terhadap produksi hidrogen pada dry cell. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengubah ikatan air (H2O) untuk menghasilkan hidrogen murni dengan memvariasikan ketebalan gasket pada drycell. Hasil penelitian diperoleh waktu produksi tertinggi didapatkan pada pengujian tebal gasket 1,5 mm dengan konsentrasi KOH 4,66% serta kuat arus 26 Ampere yang mencapai 68 detik, laju produktifitas 4,9085 x 10-5kg/s dengan temperatur 44,42 OC dan waktu produktifitas minimum yang dihasilkan pada pengujian KOH 4% dengan tebal gasket 6 mm dengan kuat arus 20A yang mencapai 132 detik dengan suhu 38,97 oC serta laju produktifitas 2,528 x 10-5 kg/s. Kesimpulan yang diperoleh bahwa waktu produksi dan laju aliran yang dihasilkan semakin menurun jika ketebalan gasket semakin bertambah dan suhu yang dihasilkan semakin menurun serta energi yang dibutuhkan semakin besar, begitu juga sebaliknya.

Page 1 of 1 | Total Record : 9